Tantangan dan Peluang Mahasiswa Dalam Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0

 



unusa

Oleh: Dr.Ginanjar Rahmawan SE.MM

  • Artivicial Intellegence dalam skripsi meresume:
  1. Humata
  2. Perplexity
  3. Consesus

  • Artivicial Intellegence dalam skripsi menulis:
  1.  Chat GPT
  2. Bing Al
  3. Bard
  • Artivicial Intellegence dalam skripsi Paraforce:
  1. Qulitbot
  2. Rewrite
  3. Ritebot

Fakta Artificial Intellegence
  •  Artivicial Intellegence adalah kecerdasan buatan, dan bukan kecerdasan sesungguhnya
  • Pengguna Al berlebihan berarti meragukan kita
  • Ketergantungan AI dalam akses data dan penggunaan bahasa
Menggunakan AI secara etis
  1. Menjadikan AI sebagai asisten
  2. Originalitas ada di otak kita
  3. Teknis ada di AI 
Menggunakan AI untuk lebih produktif
  1. Penggunaan waktu efisien
  2. Biaya lebih hemat
Menggunakan AI sebagai data base
  1. Kita sebagai penyaji data


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelayanan Kesehatan

Gambar
https://unusa.ac.id/ Digitalisasi membantu kemudahan manusia dari pelbagai bidang. Kecepatan mendapatkan informasi dalam waktu singkat, menambah efesiensi kinerja manusia. Dalam menerima tantangan di dunia digital, intelektual Indonesia diharapkan bisa membawa perubahan dalam kehidupan bermasyarakat. Tak khayal jika inovasi-inovasi baru bermunculan. Ima Kurniastuti, S. T., M. T, menjawab tantangan ini dengan meluncurkan aplikasi gizi bayi. Dosen S1 Sistem Informasi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya ini, berharap ke depan akan semakin banyak rumah sakit atau praktisi kesehatan yang memanfaatkan digitalisasi, salah satunya melalui aplikasi buatannya. Lahirnya Aplikasi Status Gizi Bayi disebabkan oleh pengamatan Ima, terhadap petugas kesehatan posyandu yang notabene adalah lansia. Kekhawatiran akan daya ingat mereka yang melemah, menggugah Ima untuk menciptakan aplikasi tersebut. Sistem informasi selama ini hanya dikenal sebagai salah satu bidang keilmuan, yang menghasilkan aplikasi at
Baca selengkapnya

Resume "17 Mahasiswa Unusa Terpilih Program PMM ke Luar Jawa"

Gambar
https://unusa.ac.id/ 17 Mahasiswa Unusa Terpilih Program PMM ke Luar Jawa Surabaya  – 17 Mahasiswa Unifersitas Nahdatul Ulama Surabaya  (Unusa)  mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) ke berbagai Provinsi di Indonesia. Mahasiswa Unusa yang menjadi peserta PMM atau mahasiswa Outbound dan akan menjalani perkuliahan selama 1 semester di 8 perguruan tinggi di luar Pulau Jawa. Koordinator Program Pertukaran Mahasiswa Unusa, Endah Tri Wahyuningtyas, S.E., M.A., mengucapkan selamat kepada 17 mahasiswa Unusa outbound yang telah terpilih program PMM 2023, dan akan segera mengikuti perkuliahan di luar Pulau Jawa. Selamat menjelajah budaya bangsa dan membangun jejaring yang akan bermanfaat. “Semoga banyak pengalaman baik, membawa ilmu dari perguruan tinggi penerima, sehingga menjadi lulusan Unusa dengan value yang lebih dan memiliki kecintaan mendalam untuk tanah air. Selain itu, Unusa juga akan menerima sebanyak 36 mahasiswa Inbound dari luar Pulau Jawa,” ungkapnya. 17 mahasiswa Un
Baca selengkapnya